Polusi asap kebarakan hutan dan lahan atau karhutla diduga terjadi di Provinsi Riau meluas hingga ke Provinsi Sumatera Utara.
Kabut asap tipis menyelimuti tiga daerah, yakni Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu dan Labuhanbatu Utara.
Dampak yang akan ditimbulkan adalah infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA dan udara pun terasa panas.
Informasi yang dihimpun, sebelumnya telah terjadi karhutla di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Riau, yakni daerah pesisir Pelalawan, Siak, Bengkalis, Rokan Hilir hingga Indragiri Hilir dan Dumai. Peristiwa ini menimbulkan polusi kabut asap.
Menanggapi hal ini, Forecaster atau Prakirawan Balai Besar Metereologi dan Geofisika (BBMKG) wilayah I Kota Medan, Nora Valencia Sinaga saat dikonfirmasi mengaku dari pantauan sementara tidak ada hotspot di wilayah Sumut.
“Dari pantauan satelit kita, belum ada titik hotspot di wilayah Sumatera Utara,” kata Nora, Rabu (20/3/2019).
Terkait ada dugaan kabut asap yang menyebabkan kebakaran hutan tersebut, Nora menuturkan sampai saat ini pantauan satelit asap belum terlihat. “Asap belum ada, jarak pandang masih normal 8-10 km. Kalau ada gangguan jarak pandang biasanya hanya 1 km, itupun kalau sudah pekat sekali,” jelas Nora.
Sumber : http://medan.tribunnews.com/2019/03/20/dikabarkan-ada-kebakaran-hutan-bbmkg-pastikan-belum-ada-titik-hotspot-di-sumut