Rekor Terendah 2,14 Persen! Ini Catatan Positivity Rate di Indonesia Sepekan Terakhir

Berita Covid 19

Kemampuan sebuah negara dalam mengendalikan virus corona bisa dilihat dari angka positivity rate. Positivity rate menunjukkan rasio jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 berbanding dengan total tes di suatu wilayah.

Cara menghitung positivity rate adalah jumlah total kasus positif dibagi dengan jumlah orang yang dites dan dikalikan 100.

Semakin rendah positivity rate menunjukkan juga jumlah orang yang dites semakin banyak dan menunjukkan pelacakan kontak yang memadai.

Saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar positivity rate di angka 5 persen.

Angka positivity rate Corona di Indonesia turun lagi, dari 3,05 persen menjadi 2,14 persen. Catatan positivity rate per Senin (13/9/2021) menjadi rekor terendah selama pandemi, menurun drastis dari Juli berada di 30 hingga 40 persen.
Pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mewanti-wanti masyarakat untuk tetap waspada meskipun laju penularan COVID-19 menurun tajam dari puncaknya. Menurut dia, Indonesia adalah negara kepulauan yang dipastikan kondisi di setiap pelosok hingga wilayah terpencil sangat beragam.

Karenanya, angka positivity rate nasional tak bisa menjadi patokan. Positivity rate di setiap provinsi, kabupaten, kota, berbeda-beda menunjukkan laju penularan Corona di Indonesia belum seluruhnya terkendali.

“Jadi kalau bicara langkah ini ya sudah bagus kita apresiasi tapi untuk pada penilaian di level lebih bawah kita harus sangat cermati satu per satu datanya,” beber dia kepada detikcom Senin (13/9/2021).

“Dan ini tentu memerlukan kualitas testing kuantitas tracing yang memadai, yang sayangnya masih belum memadai karena PCR test-nya kecil sekali di bawah 50 ribu untuk negara dengan 270 juta jiwa dan ini perlu menjadi catatan,” sambungnya.

Berikut catatan positivity rate sepekan terakhir.
Senin (13/9/2021): 2,14 persen
Minggu (12/9/2021): 3,05 persen
Sabtu (11/9/2021): 3,49 persen
Jumat (10/9/2021): 3,59 persen
Kamis (9/9/2021): 4,02 persen
Rabu (8/9/2021): 4,62 persen
Selasa (7/9/2021): 4,5 persen
Senin (6/9/2021): 4,57 persen.

Sumber: detik, kompas