Struktur bangunan candi yang diperkirakan dari abad 12 M-16 M ditemukan di belakang rumah warga di kawasan situs Kota Cina, Kelurahan Paya Pasir, Medan Marelan. Struktur ini diduga merupakan sebuah struktur bangunan suci atau rumah ibadah dan bahan dasar bangunan telah menggunakan bahan batu. “Ini merupakan bangunan penting kalau ada yang bilang ini rumah masyarakat tidak mungkin, karena pada dahulu masyarakat disini belum mengenal bangunan batu lebih mengenal bangunan kayu seperti rumah panggung,” kata arkeolog dari Balai Arkeologi Medan, Wahyu Utomo, Jumat (29/4). Sejarawan dari Universitas Negeri Medan, Ichwan Azhari menjelaskan, candi yang diperkirakan berasal dari abad ke 12 ini telah digali sejak tanggal 12 April lalu. Ichwan juga menyampaikan bahwa ini merupakan candi yang ke empat yang ditemukan dalam lima tahun di situs Kota Cina. “Penggalian ini masuk dalam program membangun Rumah Peradaban. Penggalian pun masih akan berlangsung hingga beberapa hari lagi. Lokasinya berdekatan dengan lokasi temuan candi sebelumnya,” ujar Ketua Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial (Pussis) Unimed dan pendiri Museum Situs Kota Cina ini. Wahyu menambahkan, melalui situs ini masyarakat dapat belajar bersama dengan tim arkeolog tentang bagaimana proses mendapatkan temuan situs tersebut. “Rumah Peradaban itu sendiri bukan berarti berbentuk fisik melainkan konsep media interaksi antara peneliti dan masyarakat, jadi untuk berinteraksi dengan masyarakat harus ada medianya, seperti situs sejarah ini,” tambahnya. Sumber: pos metro Semoga dapat dimanfaatkan untuk pendidikan

MedanTalk

Medan Talk: Struktur bangunan candi yang diperkirakan dari abad 12 M-16 M ditemukan di belakang rumah warga di kawasan situs Kota Cina, Kelurahan Paya Pasir, Medan Marelan.

Struktur ini diduga merupakan sebuah struktur bangunan suci atau rumah ibadah dan bahan dasar bangunan telah menggunakan bahan batu. “Ini merupakan bangunan penting kalau ada yang bilang ini rumah masyarakat tidak mungkin, karena pada dahulu masyarakat disini belum mengenal bangunan batu lebih mengenal bangunan kayu seperti rumah panggung,” kata arkeolog dari Balai Arkeologi Medan, Wahyu Utomo, Jumat (29/4). Sejarawan dari Universitas Negeri Medan, Ichwan Azhari menjelaskan, candi yang diperkirakan berasal dari abad ke 12 ini telah digali sejak tanggal 12 April lalu. Ichwan juga menyampaikan bahwa ini merupakan candi yang ke empat yang ditemukan dalam lima tahun di situs Kota Cina. “Penggalian ini masuk dalam program membangun Rumah Peradaban. Penggalian pun masih akan berlangsung hingga beberapa hari lagi. Lokasinya berdekatan dengan lokasi temuan candi sebelumnya,” ujar Ketua Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial (Pussis) Unimed dan pendiri Museum Situs Kota Cina ini.

Wahyu menambahkan, melalui situs ini masyarakat dapat belajar bersama dengan tim arkeolog tentang bagaimana proses mendapatkan temuan situs tersebut. “Rumah Peradaban itu sendiri bukan berarti berbentuk fisik melainkan konsep media interaksi antara peneliti dan masyarakat, jadi untuk berinteraksi dengan masyarakat harus ada medianya, seperti situs sejarah ini,” tambahnya.
Sumber: pos metro

Semoga dapat dimanfaatkan untuk pendidikan

View in Instagram ⇒

Follow social Media kami Instagram @MedanTalk ; Twitter @Medan

Leave a Reply