Tantangan untuk Online Shop Indonesia merupakan populasi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara. Ini yang membuat bisnis e-Commerce di Indonesia bertumbuh dengan sangat pesat. Namun bukan berarti tidak ada tantangan yang dihadapi oleh para pemain di bisnis ini. Pengamat e-Commerce dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Kun Arief Cahyantoro mengatakan, tantangan bisnis e-Commerce yang masih dihadapi adalah budaya beli masyarakat Indonesia, di mana sekitar 80 persen pembeli masih menggunakan internet untuk melakukan perbandingan harga, sebelum mereka melakukan pembelian langsung di toko. Selain itu, 60 persen pembeli juga melakukan kriteria pencarian berdasarkan harga. Tantangan selanjutnya adalah pada sistem pembayaran, di mana mayoritas pembeli Indonesia masih menggunakan metode transfer bank dan juga COD (cash on delivery). “Sebagian pembeli juga menginginkan dapat memeriksa kualitas barang yang dipesannya sebelum membeli barang tersebut. Ini berkaitan dengan tingkat kepercayaan konsumen,” papar Kun Arief Cahyantoro. Tantangan lain yang juga harus dihadapi adalah berkaitan dengan keamanan data karena meningkatnya penyalahgunaan data pribadi seperti nomor telepon, email, alamat, sampai nomor rekening. Dikatakan Kun Arief, hal ini menyebabkan banyak pembeli dan penjual tidak menggunakan data pribadi sebenarnya, sehingga tingkat kepercayaan antara pembeli dan penjual menjadi rendah. Ia menambahkan, dunie e-Commerce akan berubah secara konsisten. Karena itu, para pemainnya harus selalu berada di atas tren yang diperkirakan, termasuk mengantisipasi ancaman cyber yang mengintai

Ekonomi Bisnis MedanTalk

Medan Talk: Tantangan untuk Online Shop

Indonesia merupakan populasi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara. Ini yang membuat bisnis e-Commerce di Indonesia bertumbuh dengan sangat pesat. Namun bukan berarti tidak ada tantangan yang dihadapi oleh para pemain di bisnis ini.

Pengamat e-Commerce dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Kun Arief Cahyantoro mengatakan, tantangan bisnis e-Commerce yang masih dihadapi adalah budaya beli masyarakat Indonesia, di mana sekitar 80 persen pembeli masih menggunakan internet untuk melakukan perbandingan harga, sebelum mereka melakukan pembelian langsung di toko. Selain itu, 60 persen pembeli juga melakukan kriteria pencarian berdasarkan harga.

Tantangan selanjutnya adalah pada sistem pembayaran, di mana mayoritas pembeli Indonesia masih menggunakan metode transfer bank dan juga COD (cash on delivery). “Sebagian pembeli juga menginginkan dapat memeriksa kualitas barang yang dipesannya sebelum membeli barang tersebut. Ini berkaitan dengan tingkat kepercayaan konsumen,” papar Kun Arief Cahyantoro.

Tantangan lain yang juga harus dihadapi adalah berkaitan dengan keamanan data karena meningkatnya penyalahgunaan data pribadi seperti nomor telepon, email, alamat, sampai nomor rekening.

Dikatakan Kun Arief, hal ini menyebabkan banyak pembeli dan penjual tidak menggunakan data pribadi sebenarnya, sehingga tingkat kepercayaan antara pembeli dan penjual menjadi rendah.

Ia menambahkan, dunie e-Commerce akan berubah secara konsisten. Karena itu, para pemainnya harus selalu berada di atas tren yang diperkirakan, termasuk mengantisipasi ancaman cyber yang mengintai

View in Instagram ⇒

Follow social Media kami Instagram @MedanTalk ; Twitter @Medan

Leave a Reply