Bermula dari Bakat Sylvi unjuk Gigi di Kancah Nasional

MedanTalk

Source : Glanz Publisher

Sylvi Dhea Angesti yang merupakan sosok wanita kelahiran Medan 20 Juli 1997 ini, ia adalah salah satu mahasiswa aktif di Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP-USU). Memiliki pribadi yang ramah dan lemah lembut merupakan ciri khas saat sedang berengkrama dengannya. Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
Wanita yang akrab disapa Dhea ini, memiliki kepribadian yang cukup unik, selain ramah dan komunikatif ia juga memiliki tingkat keperayaan diri yang tinggi dapat dilihat dari bakat yang sedang ia tekuni saat ini yaitu dunia modeling. Bermula sejak mengikuti ajang modeling di tahun 2011 silam Sylvi terus mengembangan bakatnya. Tambah lagi di saat SMA ia mengikuti ekstrakulikuler teater yang dinilai cukup membantu untuk mengasah bakatnya tampil di depan umum. Ia juga di percayai sebagai ketua di ekstrakulikler teater tersebut karena ide-ide kreatif yang ia miliki tambah lagi di samping sikapnya yang lemah lembut ia juga merupakan sosok yang tegas saat diamanahkan menjai ketua.
Usaha tidak akan membohongi hasil, begitulah pepatah yang sangat cocok atas prestasi yang ia raih dimasa mudanya. Di tahun 2011 ia mendapatkan juara 2 lomba modeling dalam rangka Dies Natalis Fakultas Ilmu Budaya USU. Sejak itu ia mulai terus berlatih mengembangkan diri dan kemampuannya dibidang modeling. Berbagai prestasi diraihnya hingga saat ini. Terlepas dari itu semua, sejak kecil juga Dhea sudah ditanamkan untuk mendalami bahasa Inggris yang mana orang tuanya menilai bahwa bahasa Inggris sangat penting dimiliki olehnya. Selain prestasi dibidang minat dan bakat. Dhea juga sering mengikuti kompetisi-kompetisi atau olimpiade bahasa Inggris. Hingga saat ini kemampuan bahasa inggrisnya juga sudah diakui sangat baik.
Maka jika dilihat prestasi, Dhea tak hanya berprestasi dibidang minat dan bakat saja melainkan secara sisi akademisnya. Bericara juga mengenai prestasinya termasuk di dunia modeling, parasnya yang menawan juga menjadi pendukung dalam bakat. Dengan bakat dan parasnya yang menarik di usianya yang ke-19 tahun ini, Dhea saat ini sedang menyandang predikat sebagai Miss Internet Sumatera Utara sekaligus menjadi finalis di pemilihan Miss Internet Indonesia. Bermula saat adanya ajang pencarian bakat yang di adakan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Sumatera Utara. Dhea memberanikan dirinya dengan mengikuti seleksi pada tanggal 5-6 Desember 2016 lalu. APJII sendiri baru pertama kalinya menadakan kegiatan pencarian Miss Internet yang bertaraf Nasional. Awalnya ajang pencarian Miss Internet ini hanya diadakan di Bali. Dimana, memang APJII sendiri berpusatkan di Bali. Setelah selama 3 tahun di adakan baru kali ini APJII mengadakan untuk tingkat Nasional. Kegiatan ini dilangsungkan  di 12 kota di Indonesia. Dimana para pemenang yang dinobatkan sebagai Miss Internet dari provinsinya masing-masing itu akan kembali di kompetisikan di Bali untuk mencari satu dari 37 untuk dijadikan sebagai Miss Internet Indonesia. 
Mendengar kabar tersebut Dhea pun mengaku ia cukup antusias mengikuti kegiatan tersebut. Saat seleksi berlangsung ia juga mengaku telah memberikan yang terbaik. Seleksi yang dilakukan di 12 kota di Indonesia ini mengambil tiga perwakilan dari masing-masingnya. Hingga pada akhirnya Sylvi Dhea Angesti terpilih sebagai satu diantara tiga orang yang di predikati sebagai Miss Internet Sumatera Utara. Tidak sampai disitu saja, pada tanggal 24 April 2017 di Bali Dhea melanjutkan misinya berkompetisi dengan perwakilan 12 provinsi lain untuk menjadi Miss Internet Indonesia.
“Harapan saya semoga dengan amanah yang diperayakan, saya bisa berkontribusi untuk dapat memberikan pengetahuan kepada anak bangsa untuk bisa menggunakan internet secara baik. selain itu besar juga harapan saya, semoga pemerintah ataupun lembaga pengawasan jasa internet untuk lebih ketat lagi alam menyaring konten-konten negatif untuk meminimalisir pengaksesan konten negatif.” ujar Sylvi, Miss Internet Sumut 2017.
Source : Glanz Publisher

Leave a Reply